BWI Berikan Materi Diskusi Panel Tentang E-MR Imipas

 


BANDUNG
 – Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) mengambil langkah strategis dalam memperkuat tata kelola organisasi dengan menyelenggarakan diskusi panel manajemen risiko. Acara yang berfokus pada pematangan rancangan dan rencana implementasi proses manajemen risiko berbasis elektronik (E-MR Imipas) ini digelar di EL-Royal Hotel, Bandung, dari tanggal 22 hingga 26 September 2025. Kegiatan ini menjadi forum penting bagi seluruh jajaran untuk menyamakan persepsi dan mempersiapkan adopsi sistem digital yang akan menjadi tulang punggung pengawasan internal di lingkungan Imipas.

Salah satu sorotan utama dalam diskusi panel ini adalah sesi yang dibawakan oleh Bapak Yono Maulana dari PT. BWI, selaku konsultan yang dipercaya mengembangkan platform E-MR Imipas. Dalam paparannya, Yono Maulana menjelaskan secara mendalam mengenai arsitektur sistem yang mengadopsi kerangka kerja "Tiga Lini Pertahanan" (Three Lines of Defense). Model ini dirancang untuk memastikan adanya lapisan pertahanan yang kokoh dalam mengidentifikasi, menilai, dan memitigasi risiko di seluruh unit kerja, mulai dari lini operasional hingga fungsi audit internal.

Lebih lanjut, Yono Maulana menekankan bahwa E-MR Imipas bukanlah sistem yang dibangun dari nol tanpa landasan. Platform ini merupakan terjemahan digital yang setia dari buku petunjuk manajemen risiko yang telah disusun secara komprehensif oleh tim internal Inspektorat Jenderal Imipas. Dengan demikian, sistem ini sepenuhnya selaras dengan kebutuhan, proses bisnis, dan karakteristik risiko yang unik di lingkungan imigrasi dan pemasyarakatan. Proses digitalisasi ini bertujuan untuk mengubah panduan teoretis menjadi alat kerja yang praktis, terukur, dan dapat diakses secara real-time.

Acara ini menunjukkan keseriusan dan komitmen penuh dari pimpinan tertinggi, yang dibuktikan dengan kehadiran Inspektur Jenderal Imipas beserta seluruh jajaran pejabat dan para auditor di lingkungan Itjen. Kehadiran lengkap ini menggarisbawahi pentingnya implementasi manajemen risiko sebagai fondasi untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja. Keterlibatan para auditor sejak tahap awal juga memastikan bahwa sistem yang dirancang akan memenuhi standar pengawasan yang ketat dan efektif.

Melalui diskusi panel yang berlangsung selama lima hari ini, diharapkan seluruh rancangan teknis dan prosedur implementasi E-MR Imipas dapat dimatangkan secara final. Keberhasilan implementasi sistem ini nantinya diproyeksikan akan membawa transformasi signifikan dalam budaya sadar risiko di Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Hal ini akan mendukung terwujudnya pemerintahan yang bersih, efektif, dan mampu mengantisipasi berbagai tantangan di masa depan dengan lebih baik.



0 Comments

Newest